Kenali Gejala Mpox yang Tengah Berstatus Darurat Global

Kesehatan26 Views

Kenali Gejala Mpox yang Tengah Berstatus Darurat Global Penyakit menular Mpox kembali menjadi sorotan dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menetapkan status darurat kesehatan global terhadap penyebaran virus ini karena munculnya varian baru yang lebih menular dan berpotensi mematikan, khususnya dari klade I. Peningkatan kasus di berbagai negara menjadi sinyal bahwa masyarakat dunia harus lebih waspada.

Lalu, apa sebenarnya Mpox? Bagaimana gejalanya, dan mengapa penyakit ini begitu mengkhawatirkan? Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa Itu Mpox?

Mpox atau yang dulu dikenal sebagai Monkeypox adalah penyakit zoonosis akibat infeksi virus Orthopoxvirus. Virus ini masih satu keluarga dengan virus penyebab cacar (variola), namun memiliki tingkat keparahan yang berbeda.

Asal Usul dan Penyebaran

Mpox pertama kali ditemukan pada monyet laboratorium di Denmark tahun 1958 dan kasus manusia pertama terdeteksi di Republik Demokratik Kongo tahun 1970. Penyakit ini biasanya menyebar di wilayah Afrika Tengah dan Barat, tetapi kini telah menyebar ke berbagai benua akibat mobilitas global dan lemahnya sistem pengawasan kesehatan di negara-negara terdampak.

Status Darurat Global Mpox: Apa Artinya?

WHO menetapkan status darurat global untuk Mpox karena lonjakan kasus yang signifikan, terutama dari klade I yang lebih mematikan. Status ini mengharuskan semua negara meningkatkan pengawasan, pelaporan, dan upaya pencegahan secara kolektif.

Mengapa Berbahaya?

  • Varian baru dari klade I memiliki tingkat kematian hingga 3–5%
  • Dapat menular lewat kontak langsung, udara, dan permukaan terkontaminasi
  • Risiko tinggi bagi anak-anak, lansia, dan penderita imunitas lemah

Gejala-Gejala Mpox yang Harus Diwaspadai

Gejala Mpox berkembang secara bertahap, dimulai dari masa inkubasi hingga munculnya ruam khas. Berikut tahapan lengkapnya:

Tahap 1: Masa Inkubasi (5–21 hari)

Pada fase ini, orang yang terinfeksi belum menunjukkan gejala tetapi virus mulai berkembang dalam tubuh.

Tahap 2: Gejala Awal (Prodromal Phase)

Biasanya berlangsung 1–5 hari, dengan gejala mirip flu:

  • Demam tinggi
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot dan punggung
  • Kelelahan ekstrem
  • Pembengkakan kelenjar getah bening (lymphadenopathy), yang menjadi ciri khas Mpox

Tahap 3: Ruam dan Lesi Kulit

Setelah gejala awal, ruam mulai muncul:

  • Dimulai di wajah, lalu menyebar ke tubuh, tangan, kaki, bahkan area genital
  • Ruam berkembang dari bintik merah → benjolan → vesikel berisi cairan → pustula → luka terbuka → koreng
  • Proses ini berlangsung 2–4 minggu hingga kulit pulih sepenuhnya

Gejala Tambahan Lainnya

  • Nyeri tenggorokan
  • Batuk ringan
  • Nyeri perut atau diare (jarang)
  • Lesi di mata atau mulut (berisiko komplikasi serius)

Cara Penularan Mpox

Penularan bisa terjadi antar manusia maupun dari hewan ke manusia. Berikut mekanismenya:

Kontak Langsung Mpox

  • Bersentuhan dengan lesi kulit penderita
  • Cairan tubuh seperti darah, nanah, atau cairan luka

Droplet atau Percikan Nafas

  • Terjadi saat berbicara, batuk, atau bersin dalam jarak dekat

Kontak Tidak Langsung

  • Melalui barang yang terkontaminasi seperti pakaian, seprai, atau alat makan

Transmisi Seksual

  • Wabah global sebelumnya banyak melibatkan penyebaran melalui hubungan seksual, terutama di komunitas tertentu

Siapa Saja yang Rentan?

Kelompok berisiko tinggi meliputi:

  • Anak-anak dan lansia
  • Individu dengan imunitas rendah (ODHA, pasien kanker)
  • Petugas kesehatan
  • Orang dengan riwayat kontak erat penderita

Diagnosis dan Cara Pemeriksaan

Untuk memastikan diagnosis, diperlukan pemeriksaan laboratorium:

Metode Tes

  • PCR (Polymerase Chain Reaction) dari sampel lesi kulit
  • Tes darah jika diperlukan untuk mendeteksi antibodi spesifik

Apakah Ada Vaksin dan Pengobatan?

Vaksin Mpox

Beberapa negara telah menggunakan vaksin JYNNEOS (MVA-BN) dan ACAM2000, yang awalnya dikembangkan untuk cacar, namun terbukti efektif untuk Mpox.

Pengobatan Mpox

Tidak ada obat khusus untuk Mpox, tetapi gejala dapat ditangani dengan:

  • Obat antipiretik (penurun demam)
  • Obat antivirus seperti Tecovirimat (di negara tertentu)
  • Perawatan luka dan hidrasi

Langkah Pencegahan yang Disarankan Mpox

Untuk mencegah penyebaran Mpox, WHO dan Kemenkes RI menganjurkan:

1. Hindari Kontak Fisik

Jangan bersentuhan langsung dengan penderita atau hewan liar yang berpotensi terinfeksi.

2. Gunakan Masker dan Sarung Tangan

Terutama saat merawat orang yang sedang sakit.

3. Rajin Cuci Tangan

Gunakan sabun atau hand sanitizer berbasis alkohol.

4. Desinfeksi Permukaan

Bersihkan barang-barang pribadi dan permukaan yang sering disentuh secara rutin.

5. Laporkan Kasus

Jika muncul gejala, segera periksa ke fasilitas kesehatan dan isolasi mandiri.

Situasi Terkini di Indonesia

Kementerian Kesehatan Indonesia telah meningkatkan pengawasan pintu masuk negara, melakukan pelacakan kasus, dan menyediakan vaksin terbatas bagi tenaga kesehatan.

Sejauh ini, kasus di Indonesia masih relatif terkendali, namun kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan terutama di kota besar dengan mobilitas tinggi.

Waspadai dan Tangani Mpox Sejak Dini

Mpox adalah ancaman nyata yang kini telah berstatus darurat global. Meski belum sebesar COVID-19, virus ini berpotensi menimbulkan krisis kesehatan jika tidak ditangani serius. Mengenali gejala sejak awal dan mengambil langkah pencegahan adalah kunci utama untuk memutus rantai penularan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *